Apa Itu Keputihan?

Keputihan bisa abnormal atau normal. Dalam kebanyakan kasus tidak menandakan masalah. Keputihan yang normal berwarna bening, kemungkinan juga berstektur kental atau tipis dan biasanya tidak berbau. Jumlah yang dihasilkan dan konsistensinya dapat berubah pada waktu yang berbeda selama siklus menstruasi setiap bulannya. Bisa juga berwarna putih. Jumlah keputihan juga dapat berubah karena aktifitas seksual dan penggunaan alat kontrasepsi. 

Jenis Keputihan Pada Wanita

Ada berbagai jenis keputihan berdasarkan konsistensi dan warnanya. Perubahan warna, jumlah atau bau keputihan dapat mengindiksikan adanya masalah. Gejala lain seperti rasa terbakar, terasa gatal atau iritasi seringkali merupakan indikasi penting dari suatu masalah. Berikut berbagai jenis keputihan dan penyebabnya: 

• Keputihan berwarna putih 

Warna keputihan yang berbeda kemungkinan dikatakan normal, terutama jika terjadi selama ovulsi atau sebelum periode pada wanita. Selama tidak ada rasa gatal pada vagina, rasa terbakar atau bau yang tidak biasa yang menyertai keputihan, kemungkinan tidak asa masalah yang mendasarinya. Namun dalam kasus lain, keputihan berwarna putih bisa menjadi tanda infeksi. 

Jika kotorannya menggumpal dan terlihat mirip dengan keju kemungkinan karena infeksi jamur. Infeksi jamur juga dapat menyebabkan vagina terasa gatal dan terasa terbakar. Keputihan yang berstektur tipis dan berwarna putih dan memiliki bau amis yang kuat dapat mengindikasikan Bacterial Vaginosis (BV). Gejala lain kemungkinan termasuk rasa terbakar saat kencing dan terasa gatal pada vagina. 

• Keputihan berwarna kuning 

Keputihan berawarna kuning dan tidak menunjukkan adanya infeksi. Maka hal ini kemungkinan tidak perlu dikhawatirkan. Dalam kasus lain, keputihan berwarna kuning bisa menjadi tanda adanya infeksi menular seksual (IMS) atau infeksi bakteri. 

Penyebab Keputihan Abnormal

Penyebab keputihan berwarna kuning atau keputihan abnormal: 

• Trikomoniasis yang juga dapat menyebabkan rasa gatal, rasa nyeri saat kencing dan bau yang tidak sedap.  

• Chlamydia yang seringkali tidak menunjukkan adanya gejala apapun.  

Keputihan yang jernih biasanya normal. Namun jumlahnya dapat bervariasi selama siklus menstruasi setiap bulannya pada wanita. Misalnya cairan bening yang kemungkinan berstektur melar dan memiliki konsistensi berwarna seperti putih telur sekitar waktu ovulasi.  

Gejala Keputihan Abnormal 

Berikut gejala keputihan abnormal seperti: 

• Cairan berwarna hijau, kuning atau abu-abu.  

• Vagina terasa gatal dan terasa terbakar. 

• Tekstur yang berbusa atau terlihat seperti keju. 

• Bau amis atau bau tidak sedap. 

• Nyeri panggul. 

Untuk menentukan penyebab keputihan abnormal, biasanya dokter akan menanyakan mengenai gejala tambahan, kesehatan umum seseorang dan riwayat seksualnya. Pengobatan untuk penyebab yang mendasari keputihan abnormal akan bervariasi dan kemungkinan termasuk pengobatan antibiotik atau pengobatan antijamur. Keputihan normal atau berwarna dengan jumlah dan konsistensi keputihan maka dapat mengindikasikan adanya masalah. Dalam kebanyakan kasus, penyebab yang tidak normal dapat diobati.  

Bagaimana Pencegahan Keputihan Abnormal? 

Keputihan yang normal tidak perlu dicegah. Namun dengan mengambil tindakan pencegahan terkadang dapat mencegah keputihan abnormal. 

• Kenakan pakaian dalam berbahan katun yang dapat menyerap kelembapan dan dapat mencegah infeksi jamur.  

• Lakukan seks dengan aman dengan menggunakan kondom, membatasi jumlah pasangan seksual dan melakukan tes IMS secara teratur. 

• Gunakan sabun, tampon dan pembalut tanpa pewangi. Produk yang beraroma kuta dapat mengganggu keseimmbangan alami bakteri di vagina yang dapat meningkatkan risiko infeksi. 

Keputihan seringkali tidak perli dikhawatirkan akan tetapi ada kalanya perubahan keputihan dapat mengindikasikan adanya masalah. Berbagai jenis infeksi dapat memiliki gejala yang sama akan tetapi ditangani secara berbeda. Sangat penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut jika gejalanya berkembang.