Klinik Apollo, Jakarta – Berapa biaya pemeriksaan Dokter Klamidia Jakarta di klinik kelamin?

Jika kamu sedang mencari sarana pengobatan penyakit kelamin, datang saja ke Klinik Apollo. Klinik Apollo memiliki harga pemeriksaan klamidia yang terjangkau.

Banyaknya kasus klamidia tanpa gejala  yang dialami wanita dan pria membuat para pengidap kesulitan ketika mendeteksi indikasi secara mandiri.

Kemungkinan yang terjadi, mereka lebih memilih untuk diam daripada menghiraukan kesehatannya.

Mencegah memang lebih baik daripada mengobati. Namun, penyakit yang sudah timbul sudah semestinya diatasi dokter klamidia di tempat pengobatan penyakit Jakarta.

Lantas, bagaimana cara dokter memeriksa dan mengobati pasien klamidia? Berikut pembahasannya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Cara Dokter Memeriksa Pasien Klamidia di Klinik Kelamin Jakarta

Klamidia adalah penyakit menular seksual yang dapat memicu komplikasi jangka panjang bila pengidap tidak menanganinya dengan tepat.

Dengan kata lain, semua orang yang menderita penyakit kelamin ini perlu meminta pertolongan dokter klamidia di klinik kelamin terbaik, Jakarta. 

Dokter biasanya menerapkan diagnosis klamidia melalui pemeriksaan laboratorium.

Beberapa metode diagnostik yang biasa digunakan adalah:

  1. Pemeriksaan sampel urine: Dokter dapat meminta Anda untuk memberikan sampel urine, kemudian dokter memeriksanya untuk mengetahui keberadaan bakteri Chlamydia trachomatis.
  2. Pemeriksaan swab serviks: Dokter akan mengambil sampel lendir dari leher rahim dan mengirimkannya ke laboratorium untuk diperiksa.
  3. Pemeriksaan swab uretra: Dokter akan mengambil sampel dari uretra pada pria atau wanita untuk diperiksa.
  4. Pemeriksaan swab rektum: Jika Anda melakukan hubungan seksual anal, dokter mungkin akan mengambil sampel dari rektum untuk diperiksa.

Jika Anda mengalami beberapa gejala seperti nyeri atau perih sewaktu berkemih, sakit saat berhubungan seks, atau yang lainnya, pengujian di atas bisa Anda terapkan dengan dokter yang menangani klamidia di Jakarta.

Keadaan yang Berisiko Mendatangkan Klamidia secara Individual

Bakteri ini dapat menginfeksi saluran kelamin wanita dan pria. penularan infeksi utama terjadi saat berhubungan seksual.

Akan tetapi, lelaki tidak harus menyembulkan cairan ejakulasi untuk bisa menularkan infeksi. 

Beberapa keadaan yang meningkatkan risiko individu terinfeksi klamidia, antara lain:

  • Memiliki pasangan seksual baru;
  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual;
  • Tidak menggunakan alat kontrasepsi secara konsisten pada saat memiliki lebih dari satu pasangan seksual;
  • Pasangan seksual yang bergantian dengan orang lain;
  • Berhubungan intim dengan pasangan yang terinfeksi klamidia dan belum mendapatkan penanganan; serta
  • Memiliki riwayat infeksi klamidia.

Ketahuilah bahwa klamidia tidak menular melalui rangkulan, bercumbu, mandi, berenang, alat makan, dan handuk.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Konsultasi dengan Dokter Klamidia di Klinik Apollo Jakarta

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis, memiliki standar internasional, perlengkapan terbaru dan modern.

Klinik Apollo mampu mengatasi penyakit menular seksual, misalnya klamidia. Kami akan melayani kamu dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya. Jadi, Anda adalah prioritas kami.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat secara gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin.

Join to newsletter.

Informasi terupdate penyakit kelamin.

About the Author: Muhammad Yusuf Shabran

Pemuda yang senang dengan dunia cerpen. Telah berkecimpung dalam bidang kepenulisan di beberapa media siber. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer di Klinik Apollo.

Butuh bantuan kami?

Hubungi kami di 0812-1230-6882

Tim medis kami online 24 jam/hari.