Klinik Apollo, Jakarta – Tahukah Anda bahwa dispareunia adalah keadaan yang membuat seseorang merasakan sensasi tidak nyaman secara berulang di area genital atau dalam panggul saat berhubungan seks.

Penyakit ini berisiko pada seseorang yang terinfeksi virus dan bakteri. Selain itu, juga berpotensi pada orang yang mengalami stres, masalah dalam hubungan, dan penyakit tertentu.

Pada dasarnya, dokter bisa mengobati problem medis ini dengan terapi. Oleh karena itu, ketahuilah dispareunia melalui artikel ini, yang meliputi jenis, penyebab, dan penanganan.

Seperti apa informasi dari kondisi nyeri saat berhubungan? Mari, simak pembahasannya di bawah ini.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Berbagai Jenis Penyakit Dispareunia

Dampak yang dapat penderita rasakan ketika berhubungan seksual dapat kita bedakan berdasarkan lokasi nyeri.

Adapun dispareunia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu nyeri saat penis masuk ke vagina dan nyeri ketika penis ada di dalam vagina. Berikut poin-poinnya:

  • Nyeri masuk: sensasi tidak nyaman muncul ketika penis memasuki vagina dan ini disebut intraorbital or superficial dyspareunia. Secara umum, hal ini terjadi akibat kekurangan pelumasan, cedera, atau infeksi pada organ reproduksi perempuan.
  • Nyeri dalam: nyeri dalam atau collision dyspareunia, sensasi nyeri ini terjadi setelah penis telah memasuki vagina. Keadaan ini sering kali menyebabkan ketidaknyamanan dari leher rahim hingga bagian bawah perut.

Baca Juga: Sakit Perut Setelah Berhubungan Seks, Apakah Tanda Penyakit?

Apa Penyebab Dispareunia?

Situasi yang mengacu saat bercinta ini terpicu oleh berbagai macam hal dan setiap orang yang merasakan penyakit tersebut memiliki penyebab yang berbeda.

Beberapa hal yang menjadi penyebab dispareunia adalah sebagai berikut:

  • Cedera di organ intim.
  • Mengalami infeksi jamur di vagina, infeksi saluran kemih, atau infeksi menular seksual.
  • Vagina yang kekeringan akibat menopause atau tingkat kadar estrogen yang berubah.
  • Peradangan di vagina.
  • Pernah mengalami pelecehan seksual.
  • Memiliki ketakutan untuk berhubungan intim.
  • Kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba di sekitar area vagina yang menghasilkan rasa nyeri selama melakukan hubungan badan
  • Mempunyai riwayat pengalaman operasi sebelumnya yang meninggalkan bekas luka jaringan.
  • Sulit mengalami rangsangan.

Gejala Sakit saat Berhubungan

Rasa sakit saat berhubungan intim terasa sangat tajam dan menyakitkan bagi sebagian individu.

Kondisi ini bisa terjadi sebelum, selama, atau sesudah melakukan hubungan intim.

Namun, setiap orang tentu merasakan gejala yang berbeda. Berbagai gejala dari kondisi medis ini adalah sebagai berikut:

  • Sensasi nyeri dan terbakar yang amat mengganggu.
  • Merasakan denyutan yang berlangsung beberapa jam setelah berhubungan intim.
  • Otot panggul mengalami kontraksi yang tidak nyaman.
  • Terjadi ketegangan atau spasme otot.
  • Sakit yang terasa, padahal tidak sedang berhubungan seksual.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Penanganan Nyeri saat Berhubungan Intim

Dokter akan mendiagnosis pasien yang mengalami gejala-gejala di atas dengan berbagai cara.

Jadi, pada awal pemeriksaan, dokter akan bertanya kepada pasien mengenai keluhannya.

Kemudian, ahli medis tersebut mungkin bertanya seberapa sering rasa sakit saat berhubungan intim muncul.

Yang selanjutnya, dokter mungkin akan merekomendasikan metode pemeriksaan lain untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Berikut metode-metodenya:

  • Memeriksa kondisi fisik pasien (pemeriksaan fisik).
  • Mendeteksi tanda-tanda infeksi dengan tes cairan vagina dan urine.
  • Mendeteksi dengan memvisualisasikan gambar menggunakan ultrasonografi (USG).
  • Memeriksa bagian perut dan panggul dengan laparoskopi.

Setelah itu dokter akan melakukan penanganan. Cara dokter mengobati sakit saat melakukan hubungan seksual adalah dengan memberikan obat antibiotik untuk memberantas infeksi bakteri dan jamur.

Selain antibiotik, penderita pun dapat melakukan upaya lain, seperti melatih otot dasar panggul (senam kegel) atau terapi psikologi untuk meningkatkan komunikasi pasangan.

Kemudian, penderita bisa mencoba meredakan sensasi panas dengan kompres es pada vulva setelah bercinta, menggunakan pelumas yang larut dalam air, dan mandi sebelum berhubungan intim.

Apabila pengidap tidak mengobati rasa nyeri yang terjadi saat melakukan hubungan intim, hubungan seksual dengan pasangan akan terhambat, vagina luka, dan perdarahan. Dengan kata lain, hal ini dapat memicu perkara dalam hubungan.

Jika Anda mengalami kondisi medis ini, Anda bisa berkonsultasi dengan kami melalui tautan di bawah ini. Kami akan melayani Anda secara profesional.

Join to newsletter.

Informasi terupdate penyakit kelamin.

About the Author: Muhammad Yusuf Shabran

Muhammad Yusuf Shabran
Pemuda yang senang dengan dunia cerpen. Telah berkecimpung dalam bidang kepenulisan di beberapa media siber. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer di Klinik Apollo.

Butuh bantuan kami?

Hubungi kami di 0812-1230-6882

Tim medis kami online 24 jam/hari.