Klinik Apollo – Vagina bengkak setelah hubungan seksual bisa menjadi kondisi yang normal atau tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Dengan memahami gejalanya dan melakukan langkah penanganan yang tepat, Anda dapat mencegah komplikasi yang tidak Anda inginkan.
Meskipun kondisi ini kadang mereka anggap wajar, terutama jika terjadi karena gesekan selama aktivitas seksual, penting untuk memahami kapan pembengkakan ini memerlukan perhatian lebih.
Berikut adalah 7 tanda yang perlu Anda waspadai dan langkah-langkah untuk mengatasinya.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
1. Pembengkakan yang Tidak Kunjung Reda
Jika vagina tetap bengkak lebih dari 24 jam setelah hubungan seksual, ini bisa menjadi tanda adanya peradangan atau infeksi.
Terutamanya pembengkakan yang tidak kunjung mereda perlu dokter ahli ginekologi periksa untuk mengetahui penyebabnya.
2. Nyeri Saat Berjalan atau Duduk
Contohnya rasa sakit yang mereka rasakan saat berjalan atau duduk bisa mengindikasikan adanya iritasi parah atau cedera pada jaringan vagina.
Hal ini sering terjadi jika aktivitas seksual terjadi terlalu intens atau tanpa pelumas yang cukup.
3. Kemerahan dan Sensasi Panas
Kemerahan beserta sensasi panas di area vagina bisa menjadi tanda iritasi atau alergi terhadap pelumas, kondom (pengaman atau pelindung), atau bahan kimia dalam produk kebersihan.
4. Keluar Cairan Tidak Normal (Abnormal)
Jika pembengkakan beserta keluarnya cairan yang berbau tidak sedap, berwarna kuning, hijau, atau abu-abu, ini bisa menjadi tanda infeksi bakteri atau jamur yang memerlukan pengobatan segera.
5. Gatal yang Parah
Dengan pemikiran ini rasa gatal yang berlebihan, terutama jika beserta pembengkakan, seringkali merupakan gejala infeksi jamur atau reaksi alergi.
Hal ini perlu pengobatan untuk mencegah kondisi semakin buruk.
6. Adanya Luka atau Lecet
Luka atau lecet pada vagina setelah hubungan seksual bisa memicu pembengkakan.
Luka ini mungkin terjadi karena gesekan, kuku yang tajam, atau kurangnya pelumas.
7. Demam atau Gejala Sistemik Lainnya
Jika Anda mengalami demam, menggigil, atau merasa lemah setelah pembengkakan, ini bisa menjadi tanda infeksi serius seperti penyakit menular seksual (PMS) atau abses.
Segera konsultasikan ke dokter ahli ginekologi.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Penyebab Vagina Bengkak Setelah Hubungan Seksual
Beberapa penyebab umum meliputi:
- Gesekan berlebihan, aktivitas seksual yang terlalu intens atau kurang pelumas.
- Alergi, reaksi terhadap kondom lateks, pelumas, atau produk kebersihan.
- Infeksi jamur, bakteri, atau penyakit menular seksual (PMS) seperti herpes atau gonore (kencing nanah).
- Cedera, luka kecil akibat kuku atau benda asing.
- Ketidakseimbangan pH vagina dapat memicu iritasi.
Cara Mengatasi Vagina Bengkak
Beginilah cara atasinya:
- Istirahat dan kompres dingin, hindari aktivitas seksual sementara waktu dan gunakan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan.
- Gunakan pelumas, pastikan menggunakan pelumas berbahan dasar air untuk mengurangi gesekan.
- Hindari produk kimia, jangan gunakan sabun atau produk dengan bahan kimia keras di area vagina.
- Konsultasi ke dokter ahli ginekologi, jika pembengkakan beserta gejala lain seperti demam atau cairan tidak normal (abnormal), segera periksakan diri ke dokter ahli ginekologi.
Baca juga: Bibir Vagina Bengkak pada Wanita
Solusi Tepat Atasi Vagina Bengkak di Klinik Apollo
Vagina bengkak setelah hubungan seksual bisa menjadi tanda iritasi, infeksi, atau masalah kesehatan lainnya yang perlu perhatian medis.
Klinik Apollo Jakarta hadir dengan dokter ahli ginekologi berpengalaman dan fasilitas modern untuk memberikan diagnosis yang tepat dan pengobatan terbaik bagi Anda.
Jangan biarkan rasa tidak nyaman mengganggu aktivitas sehari-hari Anda!
Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.