Klinik ApolloErosi serviks adalah kondisi umum yang sering tidak menunjukkan gejala, tetapi penting untuk dikenali dan dipantau secara berkala.

Faktor-faktor seperti perubahan hormon, kehamilan, dan penggunaan kontrasepsi hormonal dapat memicu kondisi ini.

Meskipun biasanya tidak berbahaya, jika gejala seperti keputihan berlebihan, pendarahan, atau nyeri muncul, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter ahli ginekologi.

Namun, penting bagi wanita untuk mengenali ciri-ciri, penyebab, dan cara pengobatannya agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat jika diperlukan.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Ciri-Ciri Erosi Serviks

1. Keputihan yang Berlebihan

Salah satu ciri umum kondisi ini adalah keputihan yang lebih banyak dari biasanya.

Keputihan ini biasanya berwarna putih atau jernih, tetapi bisa juga sedikit kekuningan.

Peningkatan keputihan terjadi karena sel-sel kelenjar yang biasanya berada di dalam saluran serviks, yang menghasilkan lendir, kini berada di permukaan luar serviks.

2. Pendarahan di Luar Siklus Menstruasi

Wanita dengan kondisi ini mungkin mengalami pendarahan ringan atau bercak darah di luar periode menstruasi, terutama setelah berhubungan seksual atau pemeriksaan panggul.

Pendarahan ini terjadi karena sel-sel di permukaan serviks lebih rapuh dan mudah berdarah saat tergesek.

3. Nyeri saat Berhubungan Seksual

Beberapa wanita mungkin merasakan nyeri atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual.

Hal ini disebabkan oleh iritasi pada serviks yang tererosi.

Nyeri ini biasanya bersifat ringan, tetapi jika terus berlanjut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli ginekologi suntuk pemeriksaan lebih lanjut.

4. Sensasi Terbakar atau Gatal

Meskipun jarang, beberapa wanita mungkin merasakan sensasi terbakar atau gatal di area vagina akibat iritasi serviks.

Gejala ini bisa muncul karena peningkatan keputihan atau infeksi yang terjadi bersamaan dengan kondisi ini.

Penyebab Erosi Serviks

1. Perubahan Hormon

Kondisi ini sering kali dikaitkan dengan perubahan hormon, terutama peningkatan kadar estrogen.

Kondisi ini umum terjadi pada wanita yang sedang hamil, remaja, atau mereka yang menggunakan kontrasepsi hormonal.

Estrogen tinggi mendorong sel-sel dari saluran serviks untuk tumbuh ke permukaan luar serviks, yang menyebabkan erosi.

2. Kehamilan

Selama kehamilan, tubuh wanita mengalami perubahan hormonal yang signifikan, termasuk peningkatan kadar estrogen, yang bisa menyebabkan kondisi ini.

Kondisi ini biasanya tidak berbahaya selama kehamilan dan sering kali hilang setelah melahirkan pervaginam.

3. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

Penggunaan pil KB atau alat kontrasepsi hormonal lainnya dapat menyebabkan perubahan pada serviks, termasuk erosi serviks.

Kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, yang memicu terjadinya erosi serviks.

4. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Beberapa infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia atau gonore (kencing nanah), dapat menyebabkan peradangan dan erosi pada serviks. IMS sering kali menyebabkan gejala tambahan seperti keputihan yang tidak normal (abnormal), nyeri, atau pendarahan, yang memerlukan pengobatan segera.

5. Iritasi atau Trauma

Iritasi yang terus-menerus atau trauma pada serviks, misalnya dari penggunaan tampon, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), atau pemeriksaan panggul yang berulang, juga bisa memicu kondisi ini.

Trauma atau iritasi ini membuat sel-sel serviks menjadi lebih rentan terhadap erosi.

Cara Pengobatan Erosi Serviks

1. Pengamatan dan Pemantauan

Dalam banyak kasus, kondisi ini tidak memerlukan pengobatan dan hanya perlu dipantau secara berkala.

Jika tidak menimbulkan gejala yang mengganggu, dokter ahli ginekologi mungkin hanya akan melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan tidak ada perkembangan yang mengkhawatirkan.

Lakukan pemeriksaan pap smear secara rutin untuk memantau kondisi serviks dan memastikan tidak ada perubahan sel yang berpotensi menjadi kanker.

2. Pengobatan Infeksi

Jika kondisi ini disebabkan oleh infeksi, pengobatan utama adalah dengan antibiotik atau antimikroba untuk mengatasi infeksi tersebut.

Pastikan untuk menyelesaikan seluruh pengobatan yang diresepkan oleh dokter ahli ginekologi, meskipun gejala mulai membaik, untuk memastikan infeksi benar-benar hilang.

3. Penghentian Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

Jika kondisi ini dikaitkan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal, dokter ahli ginekologi mungkin akan merekomendasikan untuk berhenti atau mengganti metode kontrasepsi.

Diskusikan alternatif kontrasepsi dengan dokter ahli ginekologi Anda untuk menemukan metode yang paling cocok tanpa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

4. Prosedur Kauterisasi

Dalam beberapa kasus, terutama jika erosi serviks menyebabkan gejala yang mengganggu, dokter ahli ginekologi mungkin akan merekomendasikan kauterisasi.

Prosedur ini melibatkan pembakaran jaringan yang tererosi dengan alat panas, laser, atau bahan kimia.

Prosedur ini biasanya dilakukan di Klinik Apollo dengan anestesi lokal, dan pasien dapat pulang pada hari yang sama.

5. Krioterapi

Krioterapi adalah metode pengobatan yang melibatkan pembekuan jaringan yang tererosi dengan nitrogen cair.

Prosedur ini efektif untuk menghentikan pendarahan dan memperbaiki area yang tererosi.

Setelah prosedur, penting untuk mengikuti instruksi dokter ahli ginekologi tentang perawatan pasca prosedur untuk memastikan penyembuhan yang optimal.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Solusi Atasi Erosi Serviks di Klinik Apollo

Apakah Anda merasakan gejala seperti keputihan berlebihan atau pendarahan di luar siklus menstruasi? Ini bisa menjadi tanda kondisi ini, kondisi yang umum namun sering tidak disadari.

Jangan abaikan kesehatan Anda! Klinik Apollo Jakarta menawarkan pengobatan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini, dengan penanganan dari dokter ahli ginekologi dan fasilitas medis terbaik.

Konsultasikan kondisi Anda dan dapatkan perawatan yang diperlukan. Hubungi Klinik Apollo Jakarta untuk membuat janji temu. Kesehatan Anda adalah prioritas kami!

Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

Join to newsletter.

Informasi terupdate penyakit kelamin.

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.

Butuh bantuan kami?

Hubungi kami di 0812-1230-6882

Tim medis kami online 24 jam/hari.