Klinik Apollo, Jakarta – Kondisi yang mana sperma berdarah atau hematospermia memang terkesan mengerikan.

Pada kenyataannya, sperma berdarah tidak selalu menandakan adanya bahaya atau masalah yang serius. Akan tetapi, ada pengecualian dalam kasus ini.

Jika seseorang mencapai usia diatas 40 tahun, mengeluarkan sperma disertai darah yang berulang bersamaan dengan gangguan berkemih atau beriwayat kondisi kesehatan tertentu, disarankan untuk bertanya kepada dokter.

Setelah mengetahui sperma berdarah berbahaya atau tidak, lantas apa penyebabnya?

Langkah apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini? Untuk mengetahuinya, silakan baca artikel ini hingga tuntas.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apa Penyebab Sperma Berdarah?

Ada beberapa penyebab yang bisa menimbulkan sperma berdarah, antara lain peradangan, penyumbatan, penyakit menular seksual, prosedur medis, dan kanker.

Masing-masing dari pemicu hematospermia di atas perlu Anda ketahui agar bisa mengantisipasi apabila gejala tersebut terjadi.

Baca Juga: Penis Keluar Nanah saat Kencing: Diagnosis dan Pengobatan

1. Peradangan

Peradangan termasuk penyebab yang paling lazim. Air mani yang bercampur dengan darah bisa diakibatkan peradangan.

Peradangan ini berasal dari kelenjar atau saluran sperma dalam tubuh, seperti kelenjar prostat, uretra, vesikula seminalis, dan epididimis.

2. Penyumbatan

Saluran genital pria terdiri atas beberapa saluran kecil yang menjadi jalur keluarnya sperma. Namun, pembuluh darah bisa pecah.

Pembuluh darah yang berada di area sumbatan tersebut bisa pecah jika salah satu dari saluran ini tersumbat.

Hal inilah yang kemudian mengakibatkan timbulnya darah di air mani.

3. Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual adalah  infeksi yang menular melalui hubungan intim akibat virus, bakteri, dan jamur.

Misalnya, penyakit klamidia atau gonore yang terpicu oleh infeksi bakteri.

Laki-laki yang terjangkit penyakit menular seksual, mungkin akan mengalami gejala, seperti ketidaknyamanan sewaktu berkemih dan muncul darah saat ejakulasi.

4. Prosedur Medis

Setelah melewati intervensi medis yang melibatkan organ reproduksi, hematospermia terpicu.

Adapun beberapa prosedur medis yang berperan dalam memicu kondisi tersebut, antara lain operasi vasektomi, biopsi prostat, terapi radiasi, dan penanganan gangguan kandung kemih.

5. Kanker

Beberapa jenis kanker yang memengaruhi organ-organ reproduksi pria, seperti kanker prostat atau kanker testis, bisa mengakibatkan perdarahan dalam sperma.

Kanker dapat menimbulkan kerusakan di pembuluh darah atau jaringan di alat kelamin, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan kondisi tersebut.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Cara Mengatasi Sperma Berdarah

Apabila hematospermia dan pembengkakan pada area selangkangan terjadi, Anda dapat mengompres bagian tersebut selama 10 sampai 20 menit dengan kompres dingin.

Jika masalah medis ini tidak kunjung membaik atau darah tetap muncul selama lebih dari sebulan, Anda harus memeriksakannya ke dokter.

Mungkin, setelah Anda berkonsultasi, dokter akan memberikan obat untuk mengatasi sperma berdarah sesuai penyebabnya.

Berikut ini adalah obat-obatan yang mungkin akan dokter berikan:

  • Antibiotik: antibiotik dapat Anda konsumsi jika penyebabnya adalah infeksi bakteri.
  • Antiinflamasi: jika peradangan yang memancing kondisi tersebut, dokter akan memberikan obat antiinflamasi.
  • Pembedahan: kalau terjadi penyumbatan di saluran kemih, dokter mungkin akan menyarankan tindakan bedah atau pembedahan.

Dampak Sperma Bercampur Darah yang Tidak Diobati

Sperma yang bercampur darah dan tidak diobati dapat memiliki dampak atau komplikasi yang mengganggu kesehatan pengidap.

Beberapa komplikasi yang potensial adalah sebagai berikut:

  • Fisik pengidap tidak nyaman: rasa nyeri, ketidaknyamanan, sensasi tidak biasa saat ejakulasi , atau buang kecil mungkin dapat timbul.
  • Rasa takut dan khawatir: kondisi ini berpotensi menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran.
  • Gangguan psikologis: jika terjadi secara terus-menerus atau tidak ada pengobatan, masalah ini bisa berdampak negatif pada kesejahteraan mental, menyebabkan stres, depresi, atau tidak percaya diri.
  • Penyakit yang serius: infeksi atau bahkan kanker pada organ organ intim pria dapat terjadi. Jika tanpa penanganan, keadaan medis dari penyebabnya mungkin akan memburuk.
  • Gangguan dalam hubungan intim: mengganggu kehidupan seksual pengidap dan pasangannya, serta menyebabkan masalah dalam hubungan intim.

Oleh karena itu, bila seseorang mengalami sperma berdarah secara berkelanjutan, sangat penting untuk mencari nasihat medis.

Dengan kata lain, tindakan tersebut bertujuan untuk mendiagnosis penyebab dan merencanakan perawatan yang tepat.

Kabar baiknya, Anda bisa berkonsultasi dengan kami secara gratis melalui tautan di bawah ini.

Jadi, Anda akan mendapatkan solusi atas keluhan baik yang berkaitan dengan masalah ini atau penyakit kelamin lainnya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Join to newsletter.

Informasi terupdate penyakit kelamin.

About the Author: Muhammad Yusuf Shabran

Pemuda yang senang dengan dunia cerpen. Telah berkecimpung dalam bidang kepenulisan di beberapa media siber. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer di Klinik Apollo.

Butuh bantuan kami?

Hubungi kami di 0812-1230-6882

Tim medis kami online 24 jam/hari.